Malang Tempo Dulu (Jalan Ijen Kota Malang) |
Sebelumnya, saya ingin menyapa para blogger karena saya baru saja membuat blog pertama! Juga selamat datang bagi para pembaca yang mengunjungi dan membaca pos pertama saya^^
Mengapa saya milih Kota Malang jadi topiknya? Yah,karena mungkin saya juga termasuk penduduk baru di Malang, dan ingin tahu informasi menarik tentang kota baru ini, dan kebetulan waktu lagi baca koran (tepatnya Radar Malang), disana ada artikel serial tentang sejarah Kota Malang untuk menyambut hari jadi kota malang tanggal 1 April. Nah,dengan sumber yang menarik disini saya akan bahas dari Kota Malang yang katanya lahir “prematur” sampai slogan Kota Malang yang unik,penasaran? Check it!
Lahir Prematur
Menurut sejarah,tanggal 1 April 1914 (hari jadi kota malang) sebenernya Kota Malang ini ibaratnya belum siap dilahirkan. Kenapa? Karena waktu itu Kota Malang belum punya Dewan Kota dan Wali Kota. Kota ini tidak punya wali kota selama 5 tahun! Dan juga karena Kota Malang belum punya fasilitas yang cukup. Awal 1914, Kota Malang termasuk bagian dari kabupaten malang yang masih di bawah jajahan Belanda. Kabupaten malang punya 8 distrik atau daerah. Tahun 1800, kabupaten malang masih kurang menarik untuk jadi tempat tinggal,karena Belanda masih menjadikannya daerah pertahanan.
Tapi,malang dianggap daerah subur karena udaranya yang super sejuk dan menarik Belanda untuk menanam kopi yang bakal diekspor ke Eropa. Yah,hal itu cukup merugikan Kota Malang sendiri. Sampai sekitar tahun 1919, wali kota malang yang pertama pun orang Belanda, yaitu Mr. H.I. Bussemaker. Meskipun orang Belanda,wali kota itu tetap didukung 40.000 penduduk loh!
Nah, kalo pertama berdiri Kota Malang luasnya 15,03 km2 dengan 40ribu penduduk,sekarang luasnya lebih dari 110 km2 dengan 820.00 penduduk! Makanya, Kota Malang juga menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur.
Bumi Hangus 1947
Saat kemerdekaan Indonesia baru diproklamirkan, masih banyak dunia internasional yang belum mengakuinya,sehingga niat jahat Belanda muncul dengan mengklaim kalo Jawa Timur dikuasai lagi,khususnya Malang. Peristiwa pun mulai tanggal 31 Juli 1947 saat Belanda menyerang Kota Malang jam 3.30 . Belanda menyerang Kota Malang dengan hebatnya. Nah, sebelum Belanda datang ke Malang, hampir 1000 bangunan yang dibuat Belanda di Kota Malang dibumihanguskan, termasuk Balai Kota Malang. Peristiwa ini yang disebut Clash I. Pemerintah Kota akhirnya dipindah ke Bantur sampai terjadi Clash II tahun 1948. Pemerintah Kota kembali ke gedung Balai Kota Malang 2 Maret 1950.
Nah, dari peristiwa itu muncul nama – nama pahlawan lokal,salah satunya Hamid Roesdi. Dia disebut sebagai Pahlawan Tiga Masa karena dia sangat gigih dan konsisten memperjuangkan kemerdekaan dan hak – hak rakyat pada 3 masa, yaitu masa Belanda,Jepang, dan masa Kemerdekaan. Di jalan Ijen juga ada monumen perjuangan TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) untuk menghormati tentara pelajar yang menjadi korban pertempuran Bumi Hangus 31 Juli 1947.
Slogan Kota Malang
Kalau mendengar kata “Kota Malang” ,terkadang langsung bermunculan slogan – slogan yang dibuat tentang kota itu. Misalnya saja, Kota Pendidikan, Kota Pegunungan, Kota Indah, Kota Pariwisata, Kota Pensiun, dan masih banyak lagi. Ini membuat saya dan mungkin juga kalian yang sedang membaca ini, apa slogan itu dibuat secara iseng saja dan kenapa slogan itu dibuat?? Ternyata saya sekarang tahu jawabannya. Slogan itu tidak dibuat secara iseng,tetapi ada yang sampai diresmikan. Slogan itu dibuat karena beberapa alasan. Contohnya Malang adalah Kota Pendidikan, Industri, dan Pariwisata telah ditetapkan DPRD tahun 1962. Malang adalah Kota Pegunungan, karena tahun 1937 ada seorang perancang desain Kota yang ingin membuat Kota Malang dengan konsep pegunungan. Malang adalah Kota Indah, ya karena malang memang indah tanpa harus ditetapkan semua orang. Bayangkan saja, Malang dikelilingi 4 gunung berapi (Semeru, Tengger, Kawi, dan Arjuno) dan dibelah 3 sungai (sungai Brantas, Amprong, dan Bango) !!
8 Tahapan
Perencanaan pembangunan Kota Malang sudah dimulai tahun 1917 sampai 1929. Ternyata, ada 8 tahapan dalam perencanaan Kota Malang. Apa saja itu?
• Bouwplain I (Rencana Pembangunan Kota 1) dengan luas sekitar 13.000 m2. Tanggal 13 April 1916 Dewan Kota memutuskan untuk membangun perumahan pertama yang akan dihuni oleh orang – orang Eropa. Sekarang dikenal dengan daerah Jalan Pahlawan.
• Bouwplain II dengan luas sekitar 15.500 m2. Kota Malang belum punya fasilitas pemerintahan sendiri, untuk itu dibangun daerah untuk pemerintahan. Karena pusat pemerintahan yang lama (di alun-alun kota) sudah dirasa terlalu padat,maka dibangunlah yang baru di Alun – Alun Bunder.
• Bouwplain III dengan luas sekitar 3.700 m2. Tanggal 26 April 1920 dibangun tempat pemakaman untuk orang Eropa yang hidup di Kota Malang. Awalnya pemakaman mau ditempatkan di Bareng, kemudian Lowokwaru dan Kauman, tetapi akhirnya diputuskan di daerah Sukun.
• Bouwplain IV dengan luas sekitar 41.400 m2. Dibangunlah Perumahan kelas menengah ke bawah untuk menyeimbangi dengan perumahan mewah untuk orang Eropa di Bouwplain I. Perumahan ini berupa kampung kecil dengan pemukiman yang teratur. Sayang, konsep ini belum dilaksanakan dengan baik.
• Bouwplain V dengan luas sekitar 16.700 m2. Sekitar tahun 1920,diadakan pembangunan Jalan Ijen dan Stadion. Dan pembangunan itu dijadikan model jalan paling indah oleh Belanda pada saat itu.
• Bouwplain VI dengan luas sekitar 220.000 m2. Dirancanglah perluasan kota yang dikenal dengan istilah Einlandebuurt (daerah pulau – pulau). Selain itu juga dimulai pembangunan pasar. Ada pasar Bunulrejo,Kedawen dan Oro – Oro Dowo yang dibangun tahun 1923 sampai pasar Dinoyo dan Blimbing tahun 1940.
• Bouwplain VII dengan luas sekitar 250.000 m2. Adanya pembangunan villa (rumah besar) di kawasan Ijen. Sampai sekarang ukuran villa masih sama, hanya arsitekturnya yang sangat beda.
• Bouwplain VIII dengan luas sekitar 180.000 m2. Zonanisasi Industri telah dimulai dan diminati banyak investasi asing. Untuk itu, secepatnya dilakukan penyediaan lahan untuk daerah industri.
Dengan perluasan – perluasan itu, Kota Malang semakin luas dan bertambah sekitar lebih dari 700.000 m2! Nah, dengan luasnya Kota Malang ini dan sejarahnya yang menarik, apa pembaca di luar Malang sana tertarik untuk main – main kesini? ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar